Sabtu, 01 Desember 2012

PENDAKIAN KE GUNUNG

Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Dari anak SMA sampai orang yang sudah berkeluarga sekalipun. Walaupun menyenangkan, mendaki gunung juga ter masuk salah satu kegiatan eksteem lho, kalo gak hati-hati bisa terjadi kecelakaan saat mendaki. Sebelum melakukan pendakian, diperlukan persiapan – persiapan agar selamat sampai tujuan dan juga selamat pulangnya.
Persiapan-persiapan tersebut antara lain :
1.      Perencanaan
Persiapan pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi tujuan pendakian, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait (termasuk orang tua atau pacar, hehehehe).


2.      Kesiapan fisik dan mental

Persiapan selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin. Olahraga sebelum memulai pendakian sangat  penting untuk dilakukan karena biasanya untuk mendaki gunung dibutuhkan stamina yang kuat. Medan yang tidak biasa, semakin tinggi lokasi, semakin tipis oksigen yang tersedia untuk mendaki gunung.
3.      Penguasaan medan dan rute
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan hapal rute pendakian
4.      Data

Mencakup, akses transportasi, jadwal keberangkatan, iklim, medan. Juga anggaran biaya

5.      Perlengkapan Pribadi

Buatlah ceklist perlengkapan pribadi. Ceklist memudahkan kita untuk menyiapakan apa-apa yang kita butuhkan dalam pendakian. Di bawah ini adalah contoh daftar ceklist :
Perlengkapan Utama
1.      Sepatu dan kaus kaki.
2.      Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3.      One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4.      Senter dan batere dan bolam ekstra.
5.      Ponco atau raincoat.
6.      Matras.
7.      Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8.      Topi rimba.
9.      Tempat minum atau veples.
10.  Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11.  Obat-obatan pribadi (P3K set).
12.  Pisau saku.
13.  Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
14.  Nesting dan sendok dan cangkir.
15.  Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16.  Survival Kit).
17.  Peta dan kompas.
18.  Altimeter (kalau punya).
19.  Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
20.  Parang tebas dan batu asah.
21.  Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22.  Sandal jepit.
23.  Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
24.  Kaus tangan.
25.  Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
26.  Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.
Pakaian
1.      Pakaian dalam.
2.      Celana pendek.
3.      Celana panjang.
4.      Kaos/t-shirt.
5.      Sweater atau parka.
6.      Jaket (tahan air).
7.      Sarung.
8.      Scarf atau slayer.
9.      Hem lengan panjang.
10.  Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
11.  Kaus tangan.
12.  Jas hujan (raincoat atau ponco).
First Aid Kit
1.      Betadine.
2.      Kapas.
3.      Kain kassa.
4.      Perban.
5.      Rivanol.
6.      Alkohol 70%.
7.      Obat alergi: CTM.
8.      Obat maag.
9.      Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10.  Parasetamol.
11.  Antalgin.
12.  Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13.  Obat keracunan: Norit.
14.  Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15.  Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
Survival Kit
1.      Kaca cermin.
2.      Peniti.
3.      Jarum jahit.
4.      Benang nilon.
5.      Mata pancing dan senar pancing.
6.      Silet atau cutter.
7.      Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
Lain-Lain
1.      KTP atau Kartu Pelajar
2.      Uang
3.      Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4.      Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5.      Radio kecil dan batere cadangan.
6.      Alat komunikasi (HT, sekarang: HP).

6.      Perbekalan

Bawalah makanan yang berkecukupan kalori, hindari makanan yang mudah busuk seperti sayur mayur. Perbekalan air juga diutamakan, dalam prosedur pendakian 5 liter air sudah cukup menunjang. Asupan suplemen pendukung juga penting, bawalah vitamin agar kondisi tubuh tetap prima.

7.      Perizinan

Sebelum pendakian, harus melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di Pos Pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.

8.      Dokumentasi

Abadikan moment indah perjalanan Anda, jangan lupa persiapkan batere cadangan dan plastik tahan air agar melindungi kamera dan handphone ketika hujan. Selain itu juga buat catatan perjalanan selama mendaki.


9.      Tidak merusak alam
Yang tak kalah pentingnya dalam melakukan pendakian adalah jangan merusak alam. Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandal), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampah non organik.

Jangan lupa berdo’a sebelum berangkat. Semoga coretan coretan ini berguna bagi anda yang akan mendaki. Salam petualang !!!!